NIKMATI MOBIL PRIBADI DENGAN TARIF ANGKOT
OTOMOTIF Edisi 09:XXIII 27 Juni - 3 Juli 2013
Cara jitu menghadapi kenaikan harga BBM dan biaya transportasi. Berbagi kendaraan pribadi manjur untuk memangkas ongkos BBM, tol, perawatan kendaraan sampai mengurangi stres.
Salah satu wadah terbesar yang mengumpulkan para penebeng dan pemberi tebengan di wilayah satelit Jakarta adalah www.nebeng.com . "Sejak saya buat tahun 2005, sekarang memiliki sekitar 49 ribu anggota dari sekitar Jabodetabek," kata Rudyanto, penggagas www.nebeng.com .
Rudyanto membuat website berawal dari kegalauannya menghadapi macet tiap hari menempuh perjalanan ke kantor antara BSD-Cakung. Motonya, dua mobil jadi satu mobil, hemat BBM 50 persen. Dari awalnya hanya website, berkembang jadi nebeng.info untuk berbagi kendaraan saat mudik dan kombeng atau komunitas nebeng, forum untuk berbagi aneka informasi antar anggota.
"Di tol penuh mobilyang isinya cuma satu orang. Kalau 2 orang di 2 mobil aja digabung jadi 1, kan lumayan mengurangi macet. Bonusnya hemat," lanjut Silvia Setiadarmo, programmer yang sehari-hari mengelola operasional nebeng.com.
Website ini mempertemukan pemilik mobil atau pemberi tebengan dengan penebeng. Anggota mencari pemberi tebengan atau penebeng sesuai area tempat tinggal atau tujuan. "Kita hanya mewadahi, proses janji ketemu, tarif dan operasional nebeng-nya, semua diatur sendiri oleh pemberi tebengan dan penebeng," terang Silvia.
Berbagi kendaraan memang memberi banyak keuntungan. Dari hemat ongkos BBM, tol, perawatan kendaraan sampai mengurangi stres. Sistemnya bervariasi, dari membayar tiap perjalanan ada juga yang gratis tapi bergantian memakai mobil.
"Ide dasarnya adalah berbagi kendaraan. Ongkos BBM memang tidak 100 persen hilang, tapi lumayan berkurang. Membantu banget, apalagi sekarang BBM lagi naik," kata Rudy.
Tarif bervariasi tergantung kesepakatan dan jarak tempuh, berkisar Rp 5 sampai 12 ribuan. Tidak lebih murah dari angkutan umum, tapi penumpang mendapat keamanan dan kenyamanan kendaraan pribadi. "Selain hemat, pemberi tebengan jadi ada teman di jalan. Lumayan mengurangi stres," ujar pelaku usaha di bidang informasi ini.
OMPRENGAN
Banyak pemilik kendaraan pribadi menyediakan mobilnya untuk angkutan bersama, atau biasa disebut omprengan. Calon penumpang biasanya berkumpul di titik-titik tertentu seperti sekitar pintu tol. Di jam sibuk pagi saat berangkat kantor, penumpangnya bisa berebut seperti naik angkutan umum biasa. Tapi tidak seperti angkutan umum, pemilik mobil membatasi jumlah penumpang sesuai kapasitas kendaraan.
Banyak orang-orang kantoran yang awalnya menyediakan mobilnya untuk barengan untuk menghindari 3 in 1. Yang begini mobilnya lebih nyaman, biasanya Avanza, Innova atau Kijang. Enggak seperti yang niat menyediakan omprengan, bangku mobilnya dimodifikasi jadi kayak angkot," ternag Carmelita, karyawati di kawasan Sudirman yang biasa menggunakan omprengan dari Tangerang.
Sekali jalan, omprengan ini mematok tarif mulai Rp. 5 ribu untuk jarak tempuh Tangerang atau Bekasi. Dari awalnya berbagi kendaraan menghindari 3 in 1 sampai ngirit, hubungan para pengguna ini banyak yang berkembang jadi seperti komunitas.
Lama-lama kayak langganan, tukar nomor handphone. Kalau pemilik mobil mesti keluar kota, dia ngabari kalau besok enggak bisa. Sampai ada yang bikin arisan atau ngundang kawinan," bilang Carmel sambil tertawa.
(Nawita )
TIPS AMAN NEBENG & BERI TEBENGAN
1. Kenali lebih dulu calon pemberi tebengan atau penebeng. Minta semua data lengkap , dari Identitas, alamat rumah, alamat kantor/tempat bekerja.
2. Cek dan recek lagi data-datanya apakah benar bekerja di tempat yang disebutkan.
3. Jangan asal angkut, lebih baik temui dulu secara langsung sebelum memutuskan akan berbagi kendaraan atau tidak.
4. Untuk penumpang/pemilik kendaraan wanita, lebih aman bila memilih penumpang yang ada sesama wanita. Kecuali semua sudah dikenal, hindari menjadi satu-satunya wanita, terlebih bila malam.
ETIKA NEBENG
1. Jangan telat, berangkat harus on time. Karena kalau 1 telat, semobil bisa ikutan telat semua.
2. Jangan buang sampah, makan minum atau jorok.
3. Jaga kebersihan diri dan kendaraan.
4. Saat jadi penumpang , sopir jangan ditinggal tidur. TEmani, ajak ngobrol.
5. Ingat selalu bahwa Anda tidak naik angkutan umum, tapi berbagi kendaraan. Berinteraksi sebagai komunitas, bukan bayar lalu sesuka-sukanya
6. Untuk pemilik mobil, mengemudi dengan aman, jangan ngebut. Penumpang atau pemilik mboil yang tidak memberi rasa aman dan nyaman, pasti akan ditinggalkan.
Sumber : Tabloid OTOMOTIF