MEDIA INDONESIA, Hemat Ongkos Perjalanan lewat Nebeng.com
27 Januari 2011
KESIBUKAN selalu mewarnai kehidupan Ibu Kota hampir setiap saat. Puncaknya adalah di pagi dan menjelang senja, saat jutaan kendaraan memenuhi setiap ruas jalanan Ibu Kota mengangkut para pekerja untuk beraktivitas lalu kembali ke tempat tinggal mereka.
Di tengah-tengah kesibukan itu, terlihat mobil pribadi tengah menaikkan beberapa penumpang yang umumnya para pekerja Ibu Kota yang tinggal di pinggiran Jakarta alias para periglaju atau komuter. Ternyata sang empunya kendaraan adalah Suharyanto, seorang anggota komunitas nebeng yang sedang menjemput teman seperjalanannya.
Menjadi anggota komunitas nebeng telah dilakoni Suhar-yanto sejak 2005. Pria yang berkantor di kawasan Slipi, Jakarta Barat, ini menawarkan tumpangan kepada sesama anggota komunitas d,unia maya di vnmv.nebeng.com yang sama-sama pulang menuju ke arah Bekasi.
Nebeng.com adalah sebuah komunitas dunia maya yang memfasilitasi kaum penglaju agar bisa mendapatkan teman seperjalanan yang aman dan nyaman.
Komunitas ini didirikan Rudyanto, 37, pada 2005. Selain didasari pengalaman pribadi menjadi penglaju, meningkatnya harga BBM pun menjadi alasan Rudyanto membangun komunitas ini. "Secara resmi kami berdiri pada 28 September 2005, beberapa hari menjelang penaikan harga bahan bakar minyak (BBM),jadi animonya cukup besar," jelas Rudyanto.
Mulanya, Rudy panggilan akrab Rudyanto hanya mempromosikan komunitas nebeng melalui e-mail ke e-mail. Banyaknya pemintat membuatnya membentuk mailing list bernama nebeng@yahoogroups. com. Hasilnya, ribuan orang mendaftarkan diri ke jaringan komunikasi itu.
Saat ini selain memiliki laman sendiri, komunitas ini memiliki akun di jejaring sosial Fncebook untuk mempermudah komunikasi dan bertukar informasi di antara penebeng dan pemberi tumpangan. "Kalau mau mencari penebeng, pemberi lebengan tinggal mencantumkan nama, identitas, dan rute," terang Rudy.
Dengan demikian, para pencari lebengan pun denganmudah menemukan jodoh seperjalanan. Nebeng.com kini memiliki 33 ribu anggota. Anggota terbanyak datang dari Jakarta, diikuti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok.
Dalam komunitas ini, sistem yang diterapkan adalah biro jodoh. Laman ini menjadi perantara bagi orang yang mencari kendaraan untuk ditumpangi dan bagi pemilik kendaraan yang mencari penumpang alias pene-beng. Keduanya bagai para pencari jodoh yang mencari teman perjalanan, umumnya menuju tempat kerja dan pulang kembali ke rumah. Setelah menemukan jodoh teman seperjalanan, mereka akan membuat aturan sendiri, mulai dari lokasi pertemuan atau meeting point hingga berapa besar iuran yang harus dikeluarkan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Suharyanto misalnya, kepada para penebengnya ia hanya mematok biaya masuk tol. "Kalau untuk membeli bensin serelanya saja," ujar Suharyanto.
Tak hanya mendapat teman perjalanan dan terbantu biaya operasional, selama lima tahun bergabung dalam komunitas ini ia mengaku mendapat banyak relasi baru. "Penebeng saya umumnya berasal dari berbagai kalangan, beberapa memiliki jabatan atau kedudukan yang cukup membantu dalam urusan pekerjaan," ungkapnya.
Komunitas ini berharap lebih banyak lagi warga yang turut bergabung. "Kalau 50% warga Jabodetabek sudah gabung di Nebeng.com, mungkin kemacetan dan polusi bisa berkurang," ujar Rudy.
Jadi tidak usah malu lagi mencari tumpangan, tinggal klik Nebeng.com dan temukan-lah jodoh dalam perjalanan. (7J-3)
Sumber : MEDIA INDONESIA, 27 Januari 2011
