BERITA
JURNAL NASIONAL: KOMUNITAS NEBENG.COM, SOLUSI, BEBAS MACET, IRIT BENSIN

  Share


Jurnal Nasional, Solusi, Bebas Macet, Irit Bensin  27 Desember 2012

Komunitas Nebeng.com Solusi Bebas Macet, Irit Bensin
Jurnal Nasional | Kamis, 27 Dec 2012
Timur Arif Riyadi
Komunitas ini juga bisa menghemat pemakaian BBM hingga 10 ribu liter per hari.

KETIKA bumi semakin memanas, ketika gaya hidup urban menghasilkan polutan, ketika jalanan macet, penuh dengan kendaraan bernergi fosil. Ada satu gerakan kecil berdampak besar.

Mereka biasa menyebut diri mereka dengan komunitas nebeng.com. Komunitas ini harus diakui menawarkan alternatif lain untuk mengurangi kemacetan dan mengurangi penggunaan BBM. Solutif, dan bukan menjadi bagian dari masalah, sepertinya melekat pada komunitas ini.

Bagaimana tidak, Komunitas Nebeng, yang berbasis pada komunitas online dengan tempat kumpul di sebuah laman www.nebeng.com menawarkan sistem saling nebeng (menumpang). Sudah bisa ditebak, berapa banyak konsumsi bahan bakar yang bisa ditekan, berapa banyak kendaraan bermotor yang hilang di jalan-jalan raya, serta apa dampaknya bagi lingkungan. Sungguh menarik.

Menurut pengelola sekaligus pencetus nebeng.com, Rudyanto Linggar, idenya membuat komunitas nebeng.com ini berawal dari pengalamannya terjebak kemacetan. Rudyanto pun berpikir bagaimana caranya agar jumlah kendaraan dapat dikurangi. Apalagi saat itu, sekitar tahun 2005, pemerintah menaikkan tarif BBM bersubsidi.

Pada 28 September 2005, Rudy bersama pacar yang sekarang menjadi istrinya, serta mertuanya mewujudkan ide tersebut. Dia pun mengajak orang lain untuk bergabung, melalui mailing list nebeng@yahoogroups.com. Tak disangka, masyarakat memberi respons positif. Baru satu bulan berjalan, dua ribu orang telah bergabung. Bulan berikutnya jumlah ini meningkat menjadi lima ribu orang.

Saat ini, lebih dari 45 ribu orang telah menjadi anggota nebeng.com. Jumlah ini terdiri dari 29.979 penebeng, dan 15.833 pemberi tebengan. Sebanyak 531 di antara pemberi tebengan, menggunakan sepeda motor, sedangkan sisanya, 15.302 adalah pemberi tebengan yang menggunakan mobil.

Dari jumlah ini, Rudyanto berasumsi dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menghemat ribuan liter bahan bakar. "Katakan penebeng motor ada 20 ribu, kalau sehari menggunakan setengah liter bensin, berarti bisa menghemat 10 ribu liter," kata Rudyanto.

Apalagi, kata dia, jika tebeng-menebeng ini dilakukan menggunakan mobil. Selain mengurangi kemacetan, karena mobil yang dipakai akan berkurang lebih dari dua kali lipat karena kapasitas angkut mobil lebih besar dari pada sepeda motor, penggunaan BBM juga akan berkurang. "Potensinya di Jabodetabek saja ada 9 juta motor, sedangkan mobil ada 2 juta," kata Rudyanto lagi.

Jika terjadi hujan deras dan jalanan banjir yang menyebabkan kemacetan bertambah parah, Rudyanto pun punya ide praktis. Menurutnya, dalam kondisi seperti itu, penggunaan kendaraan harus dikurangi dan solusinya adalah dengan menebeng kendaraan orang lain. Rudy mengatakan, dirinya siap membangun sistem dengan mengembangkan dari nebeng.com yang sudah ada saat ini. Namun, sistem ini hanya dapat berjalan dengan kerja sama pemerintah dan pihak swasta. Peran pemerintah dan swasta diperlukan agar kendaraan yang ditinggalkan dapat bebas biaya parkir dengan keamanan terjamin.

"Saya pernah diundang pemerintah dan saya sampaikan hal ini. Waktu itu tanggapannya bagus, tapi tak ada realisasi sampai sekarang," kata Rudy.

Keamanan Terjamin

Rudyanto mengatakan, sampai saat ini dia tidak pernah mendengar ada komplain keamanan dari para anggota nebeng.com. Menurutnya, kekhawatiran ditumpangi oleh penebeng yang berniat jahat dapat dihindari karena sebelumnya penebeng dan pemberi tebengan telah saling berkomunikasi. Dalam komunikasi ini, kedua belah pihak saling mengecek alamat rumah dan kantor masing-masing.

Seorang anggota nebeng.com, Lulu mengatakan awalnya dia agak takut untuk ikut nebeng. Tapi karena merasa repot tiap kali berangkat kerja, akhirnya dia mencoba bergabung dengan komunitas ini.

"Kalau bawa motor capek, naik angkot harus naik turun sampai tiga kali. Lalu saya ikut www.nebeng.com, waktu itu ditelepon sama yang ngasih tebengan. Antaraseneng sama takut sih. Setelah beberapa hari ikut nebeng, akhirnya malah terjalin silaturahmi," kata Lulu.

Sementara Sabam Sopian Silaban mengaku sangat terbantu dengan nebeng.com. Suatu pagi, dia pergi menuju Jakarta Selatan sendirian di dalam mobil. Saat masuk jalur three in one, dia terpaksa berhenti dan menunggu hingga pukul 10.00 di sebuah parkiran kampus.

"Hilang waktu deh satu jam dan bengong. Tiba-tiba, terpikir untuk naik ojek, jadi deh naik ojek. Dari situ saya teringat pernah membaca cerita-cerita di www.nebeng.com, saya putuskan untuk lebih sering nebeng daripada jalan sendiri," kata Sabam.

Jika Anda tertarik bergabung, kunjungi saja www.nebeng.com dan melengkapi data-data yang diminta. Pengelola tak membebani biaya untuk melakukan pendaftaran. Namun Anda akan dikenai biaya untuk membeli poin agar bisa melihat data member lain. Dari sini Anda bisa melihat data pribadi seperti nomor telepon dan email agar dapat menghubungi untuk ikut menebeng darinya.

Untuk 10 poin, pengelola mengenakan biaya Rp20 ribu, per poin hanya dapat digunakan untuk melihat satu data. Web programmer sekaligus pengelola nebeng.com Sylvia Setiadarmo, menjelaskan anggota di nebeng.com ini terbagi dua. Ada yang memberi tumpangan (tebengan) dan menumpang (penebeng). Si penebeng dapat menumpang kendaraan pemberi tebengan asal memiliki arah tujuan yang sama dengan si pemberi tebengan. Setelah mendapat data orang yang memiliki rute tujuan yang sama, kedua belah pihak dipersilakan melakukan kesepakatan masing-masing.

Jika si pemberi tebengan memiliki syarat-syarat khusus, komunikasi dilakukan langsung dengan si penebeng tanpa melibatkan pengelola nebeng.com, ataupun anggota yang lain. Misalnya, ada pemberi tebengan yang hanya mau menerima penebeng perempuan. Ada juga yang hanya memberi tebengan saat berangkat, larangan merokok di dalam kendaraan, atau iuran untuk uang bahan bakar.

"Saat ini mayoritas anggota baik pemberi tebengan dan penebeng lebih banyak laki-laki daripada perempuan," kata Sylvia.

Menurutnya, jumlah laki-laki yang memberi tebengan berjumlah 13.094, sementara perempuan 2.379 orang. Sedangkan jumlah penebeng terdiri dari 14.614 laki-laki dan 14.022 perempuan. Sedangkan berdasarkan umur, anggota di nebeng.com mayoritas berusia 25-30 tahun. Dari hasil survei terhadap 487 orang, diketahui anggota nebeng.com terdiri dari 64 orang usia kurang dari 25 tahun, 159 orang usia 25-30 tahun, 126 orang usia 30-35 tahun, dan 138 orang usia lebih dari 35 tahun.

Pekerjaan Sosial

Menurut Rudyanto, sampai saat ini aktivitasnya di nebeng.com dijalankan dengan misi mengurangi kemacetan dan mengurangi penggunaan bahan bakar. Baik Rudyanto maupun Sylvia, yang juga istri Rudyanto, mengaku senang menjalankan kegiatannya di nebeng.com meski tak menguntungkan secara profit. Rudyanto yang berbisnis software ini mengatakan, dirinya bahkan kerap mengeluarkan kocek sendiri untuk keperluan web-nya.

"Saya senang dengan banyaknya orang yang mau mendaftar di nebeng.com dan mau mencari rekan berbagi kendaraan lewat website nebeng.com," kata Sylvia.

Ke depan, keduanya berkeinginan mengembangkan nebeng.com menjadi website yang lebih user friendly dan lebih menarik. Rudyanto berharap laman komunitasnya ini dapat menjadi semacam sosial media bagi para anggotanya.

Menurutnya, pengembangan website nebeng.com masih terkendala karena tak ada biaya. Bahkan, kata dia, server di nebeng.com pernah disetop karena terlalu banyak yang mengakses.

"Server-nya harus sendiri, kalau ada yang mau investasi, atau pemerintah mau bantu, Rp10 miliar sudah cukup sebenarnya," kata Rudyanto.







      INDEX BERITA TERKINI
+ index 


      KUNJUNGAN MAHASISWA
+ index 


  TOP FOTO & VIDEO

INDONESIA INNOVATES
03.07.2013
NEBENG.com is recognised as an Indonesia Innovates Hero for their pioneering application of the Internet in the field of TRANSPORTATION
See more

Antara TV
31.08.2012
Mengurangi Kemacetan dengan Nebeng
See more


IKLAN BANNER   KONTAK KAMI   BANTUAN

© 2005 - 2024 NEBENG.com - All rights reserved
Created by CV MITRA UTAMA NIAGA